Senin, 09 Mei 2016

Makalah Perencanaan Strategi

 

PERENCANAAN STRATEGIS


MANAJEMEN PEMASARAN
EKO WARDOYO, S.Sos., M.M

 

Disusun oleh:
1.      ARIS TRI ANDIKA UTOMO (14210014)
2.      SITI NUR ASIYAH (14210004)
3.      UMI MAULIDA  (14110026)



POLITEKNIK DHARMA PATRIA
KEBUMEN
2016


 

KATA PENGANTAR


Segala  puji  hanya  milik  Allah SWT.  Sholawat  dan  salam  selalu tercurahkan kepada Rasulullah SAW.  Berkat  limpahan  dan rahmat-Nya kami mampu  menyelesaikan  tugas  makalah ini guna memenuhi tugas  mata kuliah Manajemen Pemasaran.
Penulisan makalah ini bertujuan untuk memenuhi salah satu Tugas mata kuliah Manajemen Pemasaran di Politeknik Dharma Patria Kebumen Jurusan Akuntansi. Dalam memenuhi persyaratan tersebut penulis mencoba membuat makalah yang berjudul “PERENCANAAN STRATEGIS DAN PROSES PEMASARAN”
Dalam penyusunan tugas atau materi ini, tidak sedikit hambatan yang kami hadapi. Namun kami menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan materi ini tidak lain berkat bantuan, dorongan, dan bimbingan orang tua  dan dosen, sehingga kendala-kendala yang kami hadapi teratasi.  Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang kaitan Manajemen Pemasaran, yang kami sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber informasi, referensi, dan berita.
            Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas dan menjadi sumbangan pemikiran kepada pembaca khususnya para mahasiswa Politeknik Dharma Patria Kebumen. Kami sadar bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Untuk itu,  kepada  dosen  pembimbing  saya  meminta  masukannya  demi  perbaikan  pembuatan  makalah  kami  di  masa  yang  akan  datang dan mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca.
Akhir kata, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca pada umumnya.
           
                                                                                                                Kebumen, 23 April 2016


Penyusun

 

 

DAFTAR ISI



 


BAB I

PENDAHULUAN

Dalam keseharian, kita mengenal istilah pemasaran dan penjualan yang terkadang pengertiannya dianggap sama. Padahal kedua istialah tersebut berbeda dari sisi orientasi dan konsep yang digunakan. Penjualan berorientasi pada produk yang telah ada dan berusaha agar barang tersebut dapat terjual sebanyak mungkin. Terkadang penjual memanfaatkan ketidak tahuan pembeli dengan bujuk rayu, manipulasi kualitas, bersumpah palsu untuk membujuk dan meyakinkan pembeli. Semuanya demi memperoleh keuntungan yang setinggi-tingginya. Penjual terpuaskan akan tetapi pembeli seketika mengetahui bahwa kualitas barang tidak seperti yang disampaikan penjual, maka akan dapat dipastikan pembeli tidak akan membeli kembali dan memberi tahu pihak lain agar tidak membeli di tempat dimana dia merasa tertipu.
Sedangkan pemasaran berpangkal pada kebutuhan pembeli yang belum terpenuhi dalam hal produk, kualitas, harga, kemudahan mendapat spare part dan sebagainya. Produk bukan satu-satunya penjamin kepuasan konsumen, akan tetapi ada beberapa variable lain yang sangat mempengaruhi kepuasan konsumen yakni harga produk, lokasi, distribusi dan sebagainya. Apabila konsumen merasa puas, maka ia akan kembali dan  tetap bertahan dengan produk kita dan memberitahu kepada pihak lain untuk membeli dari kita.
Keberhasilan perusahaan mencapai tujuan dan sasaran perusahaan sangat di pengaruhi oleh kemampuan perusahaan memasarkan produknya. Tujuan perusahaan untuk dapat menjamin kelangsungan hidupnya, berkembang dan mampu bersaing, hanya mungkin apabila perusahaan dapat menjual produknya dengan harga yang menguntungkan pada tingkat kuantitas yang diharapkan serta mampu mengatasi tantangan dari para pesaing dalam pemasaran. untuk ini dibutuhkan orang-orang yang dinamis yang mempunyai kreatifitas, inisiatif dan ulet untuk memimpin kegiatan bidang pemasaran agar perusahaan berhasil.
Untuk itu kita harus mampu untuk menyusun strategi pemasaran yang komprehensif, sehingga upaya pemasaran yang kita lakukan bisa optimal. Untuk itu kita akan mengkaji lebih jauh mengenai pemasaran itu sendiri, khususnya tentang perencanaan strategis dan proses pemasaran.

1.      Bagaimana perencanaan strategi pemasaran ?
2.      Bagaimana hubungan antar tipe-tipe atau jenis-jenis perencanaan?
3.      Bagaimana proses pemasaran ?
4.      Jelaskan ruang lingkup strategi pemasaran?

Untuk mengetahui bagaimana hubungan antara perencanaan strategis dan proses pemasaran.

 

 

BAB II

PEMBAHASAN

Jelas bahwa perusahaan masa kini harus melakukan perencanaan strategis jangka panjang jika mereka ingin bertahan terus dalam lingkungan yang semakin tidak menentu, kita rumuskan pengertian perencanaan strategis sebagai berikut:
Perencanaan strategis adalah proses manajerial yang meliputi pengembangan dan pemeliharaansuatu keserasian yang berlangsung terus Antara sasaran-sasaran organisasi dengan sumber daya dan berbagai peluang yang terdapat di lingkungannya. Tugas perencanaan strategis adalahmerancang perusahaan sedemikian rupa, agar selalu terdiri dari kegiatan usaha yang cukup sehat untuk mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan meskipun beberapa diantara kegiatan usahanya mengalami kemerosotan yang parah.
Untuk memahami perencanaan strategis, kita harus mengingat kembali bagaimana perusahaan modern dibentuk. Kebanyakan perusahaan yang besar terdiri dari tiga tongkatan organisasi: tingkat perusahaan, tingkat bisnis, dan tingkat produk. Kantor pusat perusahaan bertanggung jawab untuk merancang perencanaan strategis guna mengarahkanperusahaan secara keseluruhan kearah masa depan yang menguntungkan. Kantor pusat perusahaan membuat keputusan-keputusan mengenai seberapa banyak dukungan sumber daya yang harus disediakan bagi setiap unit perusahaan (divisi, cabang), juga perusahaan-perusahaan baru manakah yang harus mulai digarap. Setiap unit bisnis (usaha) pada gilirannya harus mengembangkan perencanaan untuk mengantar unit usaha tersebut kemasa depan yang keuntungan, dengan memanfaatkan berbagai sumber daya yang disediakan oleh kantor pusat perusahaan. Akhirnya setiap tingkat produk (jenis, merek) di dalam sebuah unit usaha perlu mengembangkan perencanaan untuk mencapai sasaran-sasaran yang telah ditetapkan dalam pasar produk tertentu. Rencana-rencana tersebut kemudian dilaksanakan pada berbagai tingkatan organisasi, hasilnya dimonitor, dan dilakukan tindakan-tindakan yang diperlukan. Perencanaan secara keseluruhan, pelaksanaannya, dan proses pengandalian dampak pada gambar 1.1 berikut:

Perencanaan makro adalah perencanaan yang menetapkan kebijakan-kebijakan yang akan ditempuh, tujuan yang ingin dicapai dan cara-cara mencapai tujuan itu pada tingkat nasional. Rencana pembanguna nasional dewasa ini meliputi rencana dalam bidang ekonomi dan social. Dipandang dari sudut perencanaan makro, tujuan yang harus dicapai Negara (khususnya dalam bidang peningkatan SDM) adalah pengembangan system pendidikan untuk menghasilkan tenaga pembangunan baik secara kuantitatif maupun kualitatif. Secara kuantitatif pendidikan harus menghasilkan tenaga yang cukup banyak sesuai dengan kebutuhan pembangunan. Sedangkan secara kualitatif harus dapat menghasilkan tenaga pembangunan yang terampil sesuai dengan bidangnya dan memiliki jiwa pancasila.
Kebijaksanaan yang telah ditetapkan pada tingkat makro, kemudian dijabarkan kedalam program-program yang bersekala kecil.Pada tingkatannya perencanaan sudah lebih bersifat operasional disesuaikan dengan depertemen dan unit-unit.
Perencanaan mikro diartikan sebagai perencanaan pada tingkat instituisional dan merupakan penjabran dari perencanaan tingkat mesokhususan dari lembaga mendapatkan perhatian, namun tidak boleh bertentangan dengan apa yang telah ditetapkan dalam perencanaan makro ataupun meso.

Perencanaan strategis disebut juga dengan perencanaan jangka panjang. Strategi itu menurut R.G. Muurdick diartikan sebagai konfigurasi tentang hasil yang diharapkantercapai pada masa depan. Bentuk konfigurasi terungkap berdasarkan:
1.      Ruang lingkup
2.      Hasil persaingan
3.      Target
4.      Penataan sumber-sumber
Perencanaan strategic digunakan untuk mengatakan suatu lingkup perencanaan yang lebih “general”  disamping adanya beberapa jenis perencanaan lain yang disebut stainer. Pengertian perencanaan strategic yaitu proses pendayagunaan sumber-sumber dan strategi yang mengatur pengadaan dan pendayagunaan sumber untuk pencapain tujuan .
Hal tersebut bertujuan untuk mencari bentuk dan identitas pada masa yang akan datang dengan mempertimbangkan berbagai kompleks dalam suatu system. Berdasarkan hal diatas, metode penelaah dan pemecahan masalah didasarkan atas kerangka ini mempunyai ciri-ciri, sebagai berikut:
1.      Sistematik dan sistemik
2.      Berorientasi pada output dan konfigurasi keinginan
3.      Mempunyai tujuan menyeluruh
4.      Berdimensi jangka panjang, menengah, dan pendek
5.      Menerapkan metode keilmuan analisi teoretik dan empiric dengan program pengembangan.
6.      Rencana operasional terjabar kedalam proyek dan program
7.      Berlandaskan kebijakan
8.      Memperhitungkan norma dan kaidah
9.      Mempunyai pola input, proses, output dengan informasi umpan balik.
Perencanaan koordinatif ditunjukan untuk mengarahkan jalannya pelaksanaan, sehingga tujuan yang telah ditetapkan itu dapat tercapai secara  efektif dan efisien. Perencanaan ini mempunyai cangkupan semua aspek operasi suatu system yang meminta di taatinya kebijakan-kebijakan yang telah ditetapkanpada tingkat perencanaan strategic.
Sedangkan ada pendapat lain yang menyimpulkan yang hampir sama dengan pengertian diatas yaitu menurut dalam buku system informasi manajemen dan perencanaan pembangunan pendidikan yang disusun Idocdi Anwar, dkk yang dikutip dari   H. Ozbehkan (D. Cleland & W.R king. 1975, Hal, 31)  mengemukaka tiga jenis perencanaan, yaitu: “polici planning. Strategic planning dan operational planning.
1.      Perencanaan strategis berbagai upaya untuk mempersiapkan seperangkat desisi dimasa yang akan datang yang mempengaruhi keseluruhan kegiatan yang dilaksanakan oleh suatu organisasi
2.      Perencanaan taktis adalah sebagai upaya dalam mempersiapkan berbagai desisi untuk kegiatan-kegiatan jangka pendek terutama dalam mengalokasi berbagai sumber yang diperlukan dalam pencapaian tujuan
Perencanaan teknis adalah proses upaya untuk mempersiapkan berbagai desisi untuk dilaksanakan terutama dalam jangka waktu yang pendek dan untuk pelaksanaan tugas-tugas yang spesifik dalam rangka pencapaian tujuan yang sudah pasti (target-target).

Perencanaan jangka pendek adalah perencanaan tahunan atau perencanaan yang dibuat untuk dilaksanakan dalam waktu kurang dari 5 tahun, sering disebut sebagai rewncana operasional. Perencanaan ini merupakan penjkabaran dari rencana jangka menengah dan jangka panjang.
Perencanaan jangka menengah mencakup kurun waktu diatas 5-10 tahun. Perencanaan ini penjabaran dari rencana jangka panjang, tetapi sudah lebih bersifat operasional.
Perencanaan jangka panjang meliputi cakupan waktu diatas 10 tahun sampai dengan 25 tahun. Perencanaan ini memiliki jangka menengah, lebih-lebih lagi jika dibandingkan dengan perencanaan jangkla pendek. Dengan demikian perencanaan tahunan bukan hanya sekedar pembabakan dari rencana 5 tahun, tetapi merupakan penyempurnaan dari rencana itu sendiri.
Kegiatan-kegiatan apakah yang terdapat dalam penyusunan rencana tahunan ? secara garis besar jenis kegiatan dan tahapannya meliputi sebagai berikut:
1.      Penyusunan kebijakan umum
2.      Penyusunan kebijakan teknis
3.      Penyusunan rancangan penyesuaian  kebijaksanaan
4.      Penyempurnaan program
5.      Penyusunan uraian kegiatan operasional proyek-proyek (UKOP)
6.      Identifikasi proyek
7.      Penyusunan pra-DUP (daftar Usulan Proyek)
8.      Penyusunan DUP Depdikbud
9.      Pembahasan DOP, antara Depdikbud, Bapenas dan Departemen Keuangan
10.  Penyusunan UKOP
11.  Penyusunan Pra-DIP (Daftar Isian Proyek)
12.  Pembahasan Pra-DIP, antar Depdikbud, Bappenas, dan Dirjen Anggaran
13.  Penyempurnaan UKOP
14.  Penyeleseian DIP (dari konsep DIP yang telah disetujui)

Jenis perencanaan berdasarkan sifat dibagi atas :
1.    Perencanaan Strategik, perencanaan yang berhubungan dengan proses penetapan tujuan , pengalokasian sumber – sumber untuk mencapai tujuan dan kebijakan – kebijakan yang dipakai sebagai pedoman untuk memperoleh, menggunakan atau menghilangkan hal – hal tersebut. Perencanaan strategis cenderung dipusatkan pada masalah – masalah yang tidak begitu terstruktur yang melibatkan variable – variable yang jumlahnya banyak dan parameter yang tidak pasti.
2.    Perencanaan Manajerial, perencanaan yang ditujukan untuk mengarahkan jalannya pelaksanaan, sehingga tujuan yang telah ditetapkan dapat dicapai secara efektif dan efisien.
3.    Perencanaan Operasional, yang memusatkan perhatian pada apa yang akan dikerjakan pada tingkat pelaksanaan di lapangan dari suatu rencana manajerial.
Jenis perencanaan berdasarkan sektor dibagi atas :
Perencanaan Nasional, proses penyusunan perencanaan berskala nasional sebagai konsensus dan komitmen seluruh rakyat yang terarah, terpadu, menyeluruh untuk mencapai masyarakat adil dan makmur.
4.    Perencanaan Regional, yang juga disebut dengan perencanaan daerah atau wilayah, diantaranya Propeda dan perencanaan pendidikan di tingkat propinsi, kabupaten /kota.
5.    Perencanaan Tata Ruang, perencanaan yang mengupayakan pemanfaatan fungsi kawasan tertentu, mengembangkan secara seimbang , baik secara ekologis, geografis maupun demografis.

Tipe-tipe perencanaan baik dari segi waktu, ruang lingkup, maupun dari segi sifat ada kaitanya satu dengan yang lainya. Perencanaan jangka panjangberkaitan erat dengan tipe-tipe ruang lingfkup terutama perencanaan mikro dengan perencanaan operasional. Perencanaan jangka panjang sifatnya umum dan fleksibel, hamper sama dengan perencanaan strategi yang sifatnya juga belum spesifik.
Perencanaan operasional pada umumnya dilakukan dengan jangka pendekyang mencakup perencanaan makro, meso maupun mikro. Perencanaan operasional berjangka pendek ini palin jelas tampak pada perencanaan mikro sebab ia bergerak dalam wilayah yang sangat kecil.
Sedangkan Perancanaan  itu sendiri adalah seperangkat prosedur untuk memecahkan permasalahan fisik, social, dan ekonomi, yang harus meliputi prinsip-prinsip sebagai berikut: – Seperangkat tindakan – Upaya untuk memecahkan masalah,  – Memiliki dimensi waktu dan berorientasi ke masa yang akan datang – Suatu proses berputar dengan adanya umpan balik, – Melibatkan beberapa alternatif untuk mencari pemecahan Dari definisi atau pengertian tentang perencanaan tersebut, maka dapat kita simpulkan bahwa perencanaan tersebut disusun agar dapat menuju kearah yang lebih baik, walaupun demikian tidak semua perencanaan tersebut berjalan sesuai rencana, terkadang sesuatu yang telah kita perhitungkan dengan matang, tapi pada kenyataanya kadang kala terdapat masalah yang diluar perkiraan kita, oleh karena itulah perencanaan tersebut akan terus dievaluasi dalam kurun waktu tertentu agar tujuan yang ingin dicapai dapat terwujud dan terlaksana dengan baik.
Kebijakan yang sering berganti-ganti bukanlah satu-satunya penyebab rendahnya mutu pendidikan saat ini, ada banyak faktor yang dapat mempengaruhi rendahnya mutu pendidikan, diantara faktor-faktor tersebut misalnya adalah rendahnya kualitas/profesionalisme guru selaku tenaga pendidik, kurangnya sarana prasarana pendidikan, kurangnya perhatian orang tua/partisipasi masyarakat juga dapat menyebabkan rendahnya mutu pendidikan. Rendahnya kualitas/profesionalisme guru dapat disebabkan karena banyak sekali guru yang tidak fokus kepada profesinya dikarenakan rendahnya income yang diperoleh guru tersebut, hingga mereka mengajar hanya untuk memenuhi kewajiban saja, mereka tidak mempunyai beban moral atau tanggung jawab untuk mencerdaskan anak didik mereka, karena yang terpenting bagi mereka adalah bagaimana mereka dapat mencari penghasilan tambahan untuk mencukupi kebutuhan hidup sehari-hariKarena itulah perubahan kebijakan yang dilakukan ditengah jalan sebaiknya seminimal mungkin kalau bisa dihindarkan, hingga tidak menjadikan salah satu penyebab rendahnya mutu pendidikan.
Hudson menunjukkan 5 proses perencanaan yaitu radical, advocacy, transactive, synoptic, dan incremental yang dikatakan sebagai taxonomy. Perencanaan partisipatori berarti perencanaan yang melibatkan beberapa yang berkepentingan dalam merencanakan sesuatu  yang dipertentangkan dengan merencanakan yang hanya dibuat oleh seseorang atau beberapa orang atas dasar wewenang kedudukan, seperti perencana di tingkat pusat kepala-kepala kantor pendidikan di daerah.
Proses perencanaan atau planning adalah bagian dari daur kegiatan manajemen yang terutama berhubungan dengan pengambilan keputusan (decision making)untuk masa depan, baik jangka panjang maupun jangka pendek, sehubungan dengan pokok pertanyaan: apa, siapa, bagaimana, kapan, di mana, dan berapa, baik sehubungan dengan lembaga yang dimanajemeni maupun usaha-usahanya.
Proses perencanaan dapat dilaksanakan menyeluruh, misalnya dalam perencanaan korporatperencanaan strategis, atau perencanaan jangka panjang. Bisa juga dilakukan per divisi atau unit bisnis stategis menjadi rencana divisi atau anak perusahaan tertentu di dalam suatu korporasi yang lebih besar. Bisa juga dilakukan per fungsi baik di dalam korporasi, di dalam divisi maupun unit bisnis individual, misalnya rencana fungsi pemasaran, rencana fungsi keuangan, rencana fungsi produksi dan distribusi, dan rencana fungsi personalia. Bagaimana pun lingkup perencanaan yang dilakukan, pokok pertanyaan yang dipikirkan sama saja: apa, siapa, bagaimana, kapan, di mana, dan berapa. Perbedaannya menyangkut metode yang digunakan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan itu.


Beberapa unsur di bawah ini terdapat dalam proses perencanaan manapun, kendati lingkup dan metodenya berbeda. Bisa luas, bisa kecil. Bisa kompleks, bisa sederhana. Walau demikian baik jika dikenali dengan lebih jelas.
Audit situasi dilaksanakan dengan memeriksa data prestasi beberapa masa yang lalu. Prinsipnya adalah untuk mendapatkan informasi pengenalan diri sendiri saat ini di sini dengan segala dimensinya: apa, siapa, mengapa, untuk apa, di mana, bagaimana, berapa? Mendaftar berbagai aspek kekuatan (strengths) dan kelemahan (weaknesses) internal yang diketahui.
Selanjutnya teknik forecasting secara statistik biasanya digunakan untuk melihat ekstapolasi kecenderungan data ke masa depan dalam situasi konstan seperti pada masa lalu. Tetapi situasi tidak akan tetap sama karena adanya perubahan. Perubahan-perubahan masa depan diantisipasi dengan berbagai teknik riset masa depan.
Adalah usaha untuk memperkirakan situasi lingkungan eksternal masa depan yang akan dihadapi. Tujuan riset masa depan (future research) adalah mengenali dan mempertimbangkan dampak dari kecenderungan perkembangan faktor-faktor dalam ekonomi makro, bidang industri atau jasa, politik, perubahan sosialteknologibudaya dan gaya hidup masyarakat, keamanan dan lain sebagainya, apakah positif ataukah negatif. Juga diperkirakan situasi persaingan. Apa yang akan dikerjakan pemain dan pesaing lama? Berapa banyak pemain dan pesaing baru akan terjun di lapangan (pasar)? Dampak positif berarti peluang (opportunities) bagi pengembangan karya yang perlu ditangkap dan dimanfaatkan. Dampak negatif berarti ancaman (threats), hambatan atau kendala bagi kemajuan. Maka perlu diatasi.
Gabungan audit situasi (internal) dan riset masa depan (eksternal) yang dipadukan dengan melakukan metode Analisis SWOT menghasilkan asumsi-asumsi atau pengandaian situasi atas berbagai faktor variabel. Data basis yang diperoleh di sini seolah-olah siap memberi penjelasan pada setiap pertanyaan: mengapa.
Visi adalah proyeksi gambaran diri pada masa depan dengan segala dimensinya berdasarkan data realitas sekarang, dan berbagai kecenderungan baik internal maupun eksternal. Visi bisa dikatakan impian berdasarkan kenyataan. Bukan gambaran yang muluk-muluk tanpa dasar. Di sini ditampung data verbal mengenai nilai-nilai, harapan dan aspirasi setelah paparan situasi sekarang dan kecenderungan masa depan. Mau jadi apa dan bagaimana ke depan? Visi menjadi pengikat komunitas jika merupakan visi bersama, yang dibentuk secara bersama-sama.
Untuk mewujudkan Visi kemudian secara terasering (cascade) menurut kedudukan dalam sistem dilaksanakan penjabaran apa yang hendak dicapai menjadi ketentuan tujuan, sasaran dan target yang terukur dalam kurun waktu tertentu. Biasanya untuk perumusan tujuan, sasaran dan target digunakan prinsip SMART: apakah pernyataan tujuan, sasaran, target sudah Spesifik-sistematik, Measurable, Attainable, Realistic, dan Time-framed?
Perumusan policy atau kebijakan dasar dimaksudkan sebagai garis pedoman mengenai apa yang boleh dilakukan dan apa yang tidak boleh dilakukan dalam rangka pencapaian tujuan, sasaran, target. Ini memberi warna dasar pada semua rencana usaha, misalnya orientasi pada kepuasan konsumen yang harus dipertimbangkan di dalam semua rencana strategi dan taktis.
Garis besar ketentuan mengenai bidang-bidang utama mengenai pengembangan bisnis dan organisasi, pembaruan dan pengembangan produkstrategi persaingan dan pemasaran, strategi keuangan, strategi investasi prasarana dan sarana, strategi produksi dan strategi sumber daya manusia.
Perencanaan yang dengan jelas merumuskan hal-hal berikut dikatakan sudah mempunyai potensi keunggulan strategis:
·         Visi
·         Strategi
·         Taktik
·         Implementasi
·         Operasi
(Kenneth Primozic, Edward Primozic dan Joe Leben (1991): Strategic Choices: Supremacy, Survival or Sayonara. McGrawHill).
Pemikiran strategis haruslah merupakan suatu daur berkesinambungan. Daur itu dimulai dengan pembentukan visi organisasi, berlanjut dengan penentuan strategi (yaitu tujuan dan garis besar usaha untuk mewujudkannya) yang menentukan bagaimana visi digunakan untuk membimbing semua usaha dan karya organisi, kemudian dijabarkan menjadi pelbagai taktik yang tepat dalam mengaplikasikan strategi, mengarah pada langkah-langkah implementasi taktik serta tindakan operasional yang harus dilaksanakan dari hari ke hari dalam organisasi. Tak ada tangga yang boleh dilewatkan di dalam pemikiran dan perumusan semua itu di dalam daur perencanaan yang berkesinambungan.



 

BAB III

PENUTUP

Perencanaan strategis adalah proses manajerial yang meliputi pengembangan dan pemeliharaan suatu keserasian yang berlangsung terus Antara sasaran-sasaran organisasi dengan sumber daya dan berbagai peluang yang terdapat di lingkungannya. Tugas perencanaan strategis adalah merancang perusahaan sedemikian rupa, agar selalu terdiri dari kegiatan usaha yang cukup sehat untuk mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan meskipun beberapa diantara kegiatan usahanya mengalami kemerosotan yang parah.Perencanaan Strategi Menurut besarnya atau segi ruang lingkup yaitu perencanaan makro, perencanaan meso dan perencanaan mikro. Perencanaan makro adalah perencanaan yang menetapkan kebijakan-kebijakan yang akan ditempuh, tujuan yang ingin dicapai dan cara-cara mencapai tujuan itu pada tingkat nasional. Perencanaan meso adalah Kebijaksanaan yang telah ditetapkan pada tingkat makro, kemudian dijabarkan kedalam program-program yang bersekala kecil.Perencanaan mikro diartikan sebagai perencanaan pada tingkat instituisional dan merupakan penjabran dari perencanaan tingkat meso khususan dari lembaga mendapatkan perhatian, namun tidak boleh bertentangan dengan apa yang telah ditetapkan dalam perencanaan makro ataupun meso. Menurut tingkatnnya ada perencanaan strategis dan perencanaan koordinatif. Menurut jangka waktunya ada tiga yaitu perencanaan jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang. Jenis perencanaan berdasarkan sifat ada lima yaitu strategic, manjerial, operasional, regional dan tata ruang. Unsur-unsur proses perencanaan dalam propses perencanaan, kendati lingkup dan metodenya berbeda. Pertama ada audit situas dengan memeriksa data prestasi beberapa masa lalu. Kedua ada riset masa depan yang bertujuan untutk mengenali dan mempertimbangkan dampak dari kecenderungan factor perkembangan apakah positif atau negative. Selanjutnya ada asumsi-asumsi yang didapat dari gabungan audit situasi dan riset masa depan yang dipadukan dengan melakukan metode analisis SWOT. Selanjutnya visi yang menampung data verbal mengenai nilai, harapan, dan aspirasi paparan situasi sekarang dan kecenderungan masa depan. Setelah itu ada Tujuan, sasaran dan target, policy atau kebijakan, rencana strategi, keunggulan strategis.

Didalam pemasaran suatu produk diperlukan perencanaan yang strategis. Hal tersebut melalui suatu proses yang berhubungan antara yang satu dengan yang lain. Untuk itu, dalam strategi perencanaan dan  proses pemasaran hendaknya direncanakan dengan sebaik-baiknya dan dapat di realisasikan kedepannya jadi tidak hanya semata perencanaannya saja.


 

DAFTAR PUSTAKA



Kotler, Philip, dan Kevin Lane Keller. Manajemen Pemasaran. Ed.5 jilid 1. Erlangga

Gitotsudarmo Indriyo dan M.Com (Hons). Manajemen Pemasaran. BPFE. Yogyakarta

Assauri Sofjan.2010. Manajemen Pemasaran. Jakarta

1 komentar:

  1. Play casino site online - Lucky Club
    Play online casino for free right now. Deposit money at online casino with real money luckyclub bonuses and top payouts for slots. Join Now! Rating: 7.2/10 · ‎18 votes

    BalasHapus