PERENCANAAN STRATEGIS
MANAJEMEN PEMASARAN
EKO WARDOYO, S.Sos., M.M
Disusun oleh:
1.
ARIS
TRI ANDIKA UTOMO (14210014)
2.
SITI
NUR ASIYAH (14210004)
3.
UMI
MAULIDA (14110026)
POLITEKNIK DHARMA PATRIA
KEBUMEN
2016
KATA PENGANTAR
Segala puji
hanya milik Allah SWT.
Sholawat dan salam
selalu tercurahkan kepada Rasulullah SAW. Berkat
limpahan dan rahmat-Nya kami
mampu menyelesaikan tugas
makalah ini guna memenuhi tugas
mata kuliah Manajemen Pemasaran.
Penulisan makalah ini
bertujuan untuk memenuhi salah satu Tugas mata kuliah Manajemen Pemasaran di Politeknik Dharma Patria Kebumen
Jurusan Akuntansi.
Dalam memenuhi persyaratan tersebut penulis mencoba membuat makalah yang
berjudul “PERENCANAAN STRATEGIS DAN PROSES PEMASARAN”
Dalam
penyusunan tugas atau materi ini, tidak sedikit hambatan yang kami hadapi.
Namun kami menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan materi ini tidak lain
berkat bantuan, dorongan, dan bimbingan orang tua dan dosen, sehingga kendala-kendala yang kami
hadapi teratasi. Makalah ini disusun
agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang kaitan Manajemen Pemasaran, yang
kami sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber informasi, referensi,
dan berita.
Semoga
makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas dan menjadi sumbangan
pemikiran kepada pembaca khususnya para mahasiswa Politeknik Dharma Patria Kebumen.
Kami sadar bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari kata
sempurna. Untuk itu, kepada dosen
pembimbing saya meminta
masukannya demi perbaikan
pembuatan makalah kami
di masa yang
akan datang dan mengharapkan
kritik dan saran dari para pembaca.
Akhir kata, semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca pada
umumnya.
Kebumen, 23 April 2016
Penyusun
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
Dalam keseharian, kita mengenal istilah pemasaran dan penjualan yang
terkadang pengertiannya dianggap sama. Padahal kedua istialah tersebut berbeda
dari sisi orientasi dan konsep yang digunakan. Penjualan berorientasi pada
produk yang telah ada dan berusaha agar barang tersebut dapat terjual sebanyak
mungkin. Terkadang penjual memanfaatkan ketidak tahuan pembeli dengan bujuk
rayu, manipulasi kualitas, bersumpah palsu untuk membujuk dan meyakinkan
pembeli. Semuanya demi memperoleh keuntungan yang setinggi-tingginya. Penjual
terpuaskan akan tetapi pembeli seketika mengetahui bahwa kualitas barang tidak
seperti yang disampaikan penjual, maka akan dapat dipastikan pembeli tidak akan
membeli kembali dan memberi tahu pihak lain agar tidak membeli di tempat dimana
dia merasa tertipu.
Sedangkan pemasaran berpangkal pada kebutuhan pembeli yang belum terpenuhi
dalam hal produk, kualitas, harga, kemudahan mendapat spare part dan
sebagainya. Produk bukan satu-satunya penjamin kepuasan konsumen, akan tetapi
ada beberapa variable lain yang sangat mempengaruhi kepuasan konsumen yakni
harga produk, lokasi, distribusi dan sebagainya. Apabila konsumen merasa puas,
maka ia akan kembali dan tetap bertahan dengan produk kita dan
memberitahu kepada pihak lain untuk membeli dari kita.
Keberhasilan perusahaan mencapai tujuan dan sasaran perusahaan sangat di
pengaruhi oleh kemampuan perusahaan memasarkan produknya. Tujuan perusahaan
untuk dapat menjamin kelangsungan hidupnya, berkembang dan mampu bersaing,
hanya mungkin apabila perusahaan dapat menjual produknya dengan harga yang
menguntungkan pada tingkat kuantitas yang diharapkan serta mampu mengatasi
tantangan dari para pesaing dalam pemasaran. untuk ini dibutuhkan orang-orang
yang dinamis yang mempunyai kreatifitas, inisiatif dan ulet untuk memimpin
kegiatan bidang pemasaran agar perusahaan berhasil.
Untuk itu kita harus mampu untuk menyusun strategi pemasaran yang
komprehensif, sehingga upaya pemasaran yang kita lakukan bisa optimal. Untuk
itu kita akan mengkaji lebih jauh mengenai pemasaran itu sendiri, khususnya
tentang perencanaan strategis dan proses pemasaran.
1.
Bagaimana perencanaan strategi pemasaran ?
2. Bagaimana hubungan
antar tipe-tipe atau jenis-jenis perencanaan?
3.
Bagaimana proses pemasaran ?
4.
Jelaskan ruang lingkup strategi pemasaran?
Untuk mengetahui bagaimana hubungan antara perencanaan strategis dan proses
pemasaran.
BAB II
PEMBAHASAN
Jelas bahwa perusahaan masa kini harus
melakukan perencanaan strategis jangka panjang jika mereka ingin bertahan terus
dalam lingkungan yang semakin tidak menentu, kita rumuskan pengertian
perencanaan strategis sebagai berikut:
Perencanaan strategis adalah proses
manajerial yang meliputi pengembangan dan pemeliharaansuatu keserasian yang
berlangsung terus Antara sasaran-sasaran organisasi dengan sumber daya dan
berbagai peluang yang terdapat di lingkungannya. Tugas perencanaan strategis
adalahmerancang perusahaan sedemikian rupa, agar selalu terdiri dari kegiatan
usaha yang cukup sehat untuk mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan
meskipun beberapa diantara kegiatan usahanya mengalami kemerosotan yang parah.
Untuk memahami perencanaan strategis,
kita harus mengingat kembali bagaimana perusahaan modern dibentuk. Kebanyakan
perusahaan yang besar terdiri dari tiga tongkatan organisasi: tingkat
perusahaan, tingkat bisnis, dan tingkat produk. Kantor pusat perusahaan
bertanggung jawab untuk merancang perencanaan strategis guna
mengarahkanperusahaan secara keseluruhan kearah masa depan yang menguntungkan.
Kantor pusat perusahaan membuat keputusan-keputusan mengenai seberapa banyak
dukungan sumber daya yang harus disediakan bagi setiap unit perusahaan (divisi,
cabang), juga perusahaan-perusahaan baru manakah yang harus mulai digarap.
Setiap unit bisnis (usaha) pada gilirannya harus mengembangkan perencanaan
untuk mengantar unit usaha tersebut kemasa depan yang keuntungan, dengan
memanfaatkan berbagai sumber daya yang disediakan oleh kantor pusat perusahaan.
Akhirnya setiap tingkat produk (jenis, merek) di dalam sebuah unit usaha perlu
mengembangkan perencanaan untuk mencapai sasaran-sasaran yang telah ditetapkan
dalam pasar produk tertentu. Rencana-rencana tersebut kemudian dilaksanakan
pada berbagai tingkatan organisasi, hasilnya dimonitor, dan dilakukan
tindakan-tindakan yang diperlukan. Perencanaan secara keseluruhan,
pelaksanaannya, dan proses pengandalian dampak pada gambar 1.1 berikut:
Perencanaan makro adalah
perencanaan yang menetapkan kebijakan-kebijakan yang akan ditempuh, tujuan yang
ingin dicapai dan cara-cara mencapai tujuan itu pada tingkat nasional. Rencana
pembanguna nasional dewasa ini meliputi rencana dalam bidang ekonomi dan
social. Dipandang dari sudut perencanaan makro, tujuan yang harus dicapai
Negara (khususnya dalam bidang peningkatan SDM) adalah pengembangan system
pendidikan untuk menghasilkan tenaga pembangunan baik secara kuantitatif maupun
kualitatif. Secara kuantitatif pendidikan harus menghasilkan tenaga yang cukup
banyak sesuai dengan kebutuhan pembangunan. Sedangkan secara kualitatif harus
dapat menghasilkan tenaga pembangunan yang terampil sesuai dengan bidangnya dan
memiliki jiwa pancasila.
Kebijaksanaan yang telah
ditetapkan pada tingkat makro, kemudian dijabarkan kedalam program-program yang
bersekala kecil.Pada tingkatannya perencanaan sudah lebih bersifat operasional
disesuaikan dengan depertemen dan unit-unit.
Perencanaan mikro diartikan sebagai perencanaan pada tingkat
instituisional dan merupakan penjabran dari perencanaan tingkat mesokhususan
dari lembaga mendapatkan perhatian, namun tidak boleh bertentangan dengan apa
yang telah ditetapkan dalam perencanaan makro ataupun meso.
Perencanaan
strategis disebut juga dengan perencanaan jangka panjang. Strategi itu menurut
R.G. Muurdick diartikan sebagai konfigurasi tentang hasil yang
diharapkantercapai pada masa depan. Bentuk konfigurasi terungkap berdasarkan:
1. Ruang lingkup
2.
Hasil persaingan
3.
Target
4. Penataan sumber-sumber
Perencanaan strategic digunakan untuk mengatakan suatu lingkup
perencanaan yang lebih “general” disamping adanya beberapa jenis
perencanaan lain yang disebut stainer. Pengertian perencanaan strategic yaitu
proses pendayagunaan sumber-sumber dan strategi yang mengatur pengadaan dan
pendayagunaan sumber untuk pencapain tujuan .
Hal tersebut bertujuan untuk mencari bentuk dan identitas pada
masa yang akan datang dengan mempertimbangkan berbagai kompleks dalam suatu
system. Berdasarkan hal diatas, metode penelaah dan pemecahan masalah didasarkan
atas kerangka ini mempunyai ciri-ciri, sebagai berikut:
1.
Sistematik dan sistemik
2.
Berorientasi pada output dan konfigurasi keinginan
3.
Mempunyai tujuan menyeluruh
4.
Berdimensi jangka panjang, menengah, dan pendek
5.
Menerapkan metode keilmuan analisi teoretik dan empiric dengan
program pengembangan.
6.
Rencana operasional terjabar kedalam proyek dan program
7.
Berlandaskan kebijakan
8.
Memperhitungkan norma dan kaidah
9.
Mempunyai pola input, proses, output dengan informasi umpan balik.
Perencanaan
koordinatif ditunjukan untuk mengarahkan jalannya pelaksanaan, sehingga tujuan
yang telah ditetapkan itu dapat tercapai secara efektif dan efisien.
Perencanaan ini mempunyai cangkupan semua aspek operasi suatu system yang
meminta di taatinya kebijakan-kebijakan yang telah ditetapkanpada tingkat
perencanaan strategic.
Sedangkan
ada pendapat lain yang menyimpulkan yang hampir sama dengan pengertian diatas
yaitu menurut dalam buku system informasi manajemen dan perencanaan pembangunan
pendidikan yang disusun Idocdi Anwar, dkk yang dikutip dari H.
Ozbehkan (D. Cleland & W.R king. 1975, Hal, 31) mengemukaka tiga
jenis perencanaan, yaitu: “polici planning. Strategic planning dan operational
planning.
1. Perencanaan strategis
berbagai upaya untuk mempersiapkan seperangkat desisi dimasa yang akan datang
yang mempengaruhi keseluruhan kegiatan yang dilaksanakan oleh suatu organisasi
2. Perencanaan taktis
adalah sebagai upaya dalam mempersiapkan berbagai desisi untuk
kegiatan-kegiatan jangka pendek terutama dalam mengalokasi berbagai sumber yang
diperlukan dalam pencapaian tujuan
Perencanaan teknis adalah proses upaya untuk mempersiapkan berbagai desisi untuk
dilaksanakan terutama dalam jangka waktu yang pendek dan untuk pelaksanaan
tugas-tugas yang spesifik dalam rangka pencapaian tujuan yang sudah pasti
(target-target).
Perencanaan jangka
pendek adalah perencanaan tahunan atau perencanaan yang dibuat untuk
dilaksanakan dalam waktu kurang dari 5 tahun, sering disebut sebagai rewncana
operasional. Perencanaan ini merupakan penjkabaran dari rencana jangka menengah
dan jangka panjang.
Perencanaan jangka
menengah mencakup kurun waktu diatas 5-10 tahun. Perencanaan ini penjabaran
dari rencana jangka panjang, tetapi sudah lebih bersifat operasional.
Perencanaan
jangka panjang meliputi cakupan waktu diatas 10 tahun sampai dengan 25 tahun.
Perencanaan ini memiliki jangka menengah, lebih-lebih lagi jika dibandingkan
dengan perencanaan jangkla pendek. Dengan demikian perencanaan tahunan bukan
hanya sekedar pembabakan dari rencana 5 tahun, tetapi merupakan penyempurnaan
dari rencana itu sendiri.
Kegiatan-kegiatan apakah
yang terdapat dalam penyusunan rencana tahunan ? secara garis besar jenis
kegiatan dan tahapannya meliputi sebagai berikut:
1.
Penyusunan kebijakan umum
2.
Penyusunan kebijakan teknis
3.
Penyusunan rancangan penyesuaian kebijaksanaan
4.
Penyempurnaan program
5.
Penyusunan uraian kegiatan operasional proyek-proyek (UKOP)
6.
Identifikasi proyek
7.
Penyusunan pra-DUP (daftar Usulan Proyek)
8.
Penyusunan DUP Depdikbud
9.
Pembahasan DOP, antara Depdikbud, Bapenas dan Departemen Keuangan
10.
Penyusunan UKOP
11.
Penyusunan Pra-DIP (Daftar Isian Proyek)
12.
Pembahasan Pra-DIP, antar Depdikbud, Bappenas, dan Dirjen Anggaran
13. Penyempurnaan UKOP
14. Penyeleseian DIP (dari
konsep DIP yang telah disetujui)
Jenis
perencanaan berdasarkan sifat dibagi atas :
1. Perencanaan Strategik,
perencanaan yang berhubungan dengan proses penetapan tujuan , pengalokasian
sumber – sumber untuk mencapai tujuan dan kebijakan – kebijakan yang dipakai
sebagai pedoman untuk memperoleh, menggunakan atau menghilangkan hal – hal tersebut.
Perencanaan strategis cenderung dipusatkan pada masalah – masalah yang tidak
begitu terstruktur yang melibatkan variable – variable yang jumlahnya banyak
dan parameter yang tidak pasti.
2. Perencanaan Manajerial,
perencanaan yang ditujukan untuk mengarahkan jalannya pelaksanaan, sehingga
tujuan yang telah ditetapkan dapat dicapai secara efektif dan efisien.
3. Perencanaan Operasional,
yang memusatkan perhatian pada apa yang akan dikerjakan pada tingkat
pelaksanaan di lapangan dari suatu rencana manajerial.
Jenis perencanaan berdasarkan sektor dibagi atas :
Perencanaan Nasional, proses penyusunan perencanaan berskala nasional sebagai konsensus dan komitmen seluruh rakyat yang terarah, terpadu, menyeluruh untuk mencapai masyarakat adil dan makmur.
Jenis perencanaan berdasarkan sektor dibagi atas :
Perencanaan Nasional, proses penyusunan perencanaan berskala nasional sebagai konsensus dan komitmen seluruh rakyat yang terarah, terpadu, menyeluruh untuk mencapai masyarakat adil dan makmur.
4. Perencanaan Regional,
yang juga disebut dengan perencanaan daerah atau wilayah, diantaranya Propeda
dan perencanaan pendidikan di tingkat propinsi, kabupaten /kota.
5. Perencanaan Tata Ruang,
perencanaan yang mengupayakan pemanfaatan fungsi kawasan tertentu, mengembangkan
secara seimbang , baik secara ekologis, geografis maupun demografis.
Tipe-tipe perencanaan baik dari segi waktu,
ruang lingkup, maupun dari segi sifat ada kaitanya satu dengan yang lainya. Perencanaan
jangka panjangberkaitan erat dengan tipe-tipe ruang lingfkup terutama
perencanaan mikro dengan perencanaan operasional. Perencanaan jangka panjang
sifatnya umum dan fleksibel, hamper sama dengan perencanaan strategi yang
sifatnya juga belum spesifik.
Perencanaan operasional pada umumnya dilakukan
dengan jangka pendekyang mencakup perencanaan makro, meso maupun mikro.
Perencanaan operasional berjangka pendek ini palin jelas tampak pada
perencanaan mikro sebab ia bergerak dalam wilayah yang sangat kecil.
Sedangkan Perancanaan itu sendiri adalah
seperangkat prosedur untuk memecahkan permasalahan fisik, social, dan ekonomi,
yang harus meliputi prinsip-prinsip sebagai berikut: – Seperangkat tindakan –
Upaya untuk memecahkan masalah, – Memiliki dimensi waktu dan berorientasi
ke masa yang akan datang – Suatu proses berputar dengan adanya umpan balik, –
Melibatkan beberapa alternatif untuk mencari pemecahan Dari definisi atau
pengertian tentang perencanaan tersebut, maka dapat kita simpulkan bahwa perencanaan
tersebut disusun agar dapat menuju kearah yang lebih baik, walaupun demikian
tidak semua perencanaan tersebut berjalan sesuai rencana, terkadang sesuatu
yang telah kita perhitungkan dengan matang, tapi pada kenyataanya kadang kala
terdapat masalah yang diluar perkiraan kita, oleh karena itulah perencanaan
tersebut akan terus dievaluasi dalam kurun waktu tertentu agar tujuan yang
ingin dicapai dapat terwujud dan terlaksana dengan baik.
Kebijakan yang sering berganti-ganti bukanlah
satu-satunya penyebab rendahnya mutu pendidikan saat ini, ada banyak faktor
yang dapat mempengaruhi rendahnya mutu pendidikan, diantara faktor-faktor
tersebut misalnya adalah rendahnya kualitas/profesionalisme guru selaku tenaga
pendidik, kurangnya sarana prasarana pendidikan, kurangnya perhatian orang
tua/partisipasi masyarakat juga dapat menyebabkan rendahnya mutu pendidikan.
Rendahnya kualitas/profesionalisme guru dapat disebabkan karena banyak sekali
guru yang tidak fokus kepada profesinya dikarenakan rendahnya income yang
diperoleh guru tersebut, hingga mereka mengajar hanya untuk memenuhi kewajiban
saja, mereka tidak mempunyai beban moral atau tanggung jawab untuk mencerdaskan
anak didik mereka, karena yang terpenting bagi mereka adalah bagaimana mereka
dapat mencari penghasilan tambahan untuk mencukupi kebutuhan hidup
sehari-hariKarena itulah perubahan kebijakan yang dilakukan ditengah jalan
sebaiknya seminimal mungkin kalau bisa dihindarkan, hingga tidak menjadikan
salah satu penyebab rendahnya mutu pendidikan.
Hudson menunjukkan 5 proses perencanaan yaitu
radical, advocacy, transactive, synoptic, dan incremental yang dikatakan
sebagai taxonomy. Perencanaan partisipatori berarti perencanaan yang melibatkan
beberapa yang berkepentingan dalam merencanakan sesuatu yang dipertentangkan
dengan merencanakan yang hanya dibuat oleh seseorang atau beberapa orang atas
dasar wewenang kedudukan, seperti perencana di tingkat pusat kepala-kepala
kantor pendidikan di daerah.
Proses perencanaan atau planning adalah
bagian dari daur kegiatan manajemen yang terutama berhubungan dengan
pengambilan keputusan (decision making)untuk masa depan, baik
jangka panjang maupun jangka pendek, sehubungan dengan pokok pertanyaan: apa,
siapa, bagaimana, kapan, di mana, dan berapa, baik sehubungan dengan lembaga
yang dimanajemeni maupun usaha-usahanya.
Proses perencanaan dapat dilaksanakan
menyeluruh, misalnya dalam perencanaan
korporat, perencanaan strategis, atau perencanaan jangka panjang. Bisa juga dilakukan
per divisi atau unit
bisnis stategis menjadi rencana divisi atau anak perusahaan tertentu di dalam suatu korporasi yang
lebih besar. Bisa juga dilakukan per fungsi baik di dalam korporasi, di dalam
divisi maupun unit bisnis individual, misalnya rencana fungsi pemasaran, rencana fungsi keuangan, rencana fungsi produksi dan distribusi, dan rencana fungsi personalia. Bagaimana pun lingkup
perencanaan yang dilakukan, pokok pertanyaan yang dipikirkan sama saja: apa,
siapa, bagaimana, kapan, di mana, dan berapa. Perbedaannya menyangkut metode
yang digunakan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan itu.
Beberapa
unsur di bawah ini terdapat dalam proses perencanaan manapun, kendati lingkup
dan metodenya berbeda. Bisa luas, bisa kecil. Bisa kompleks, bisa sederhana.
Walau demikian baik jika dikenali dengan lebih jelas.
Audit
situasi dilaksanakan
dengan memeriksa data prestasi beberapa masa yang lalu. Prinsipnya adalah untuk
mendapatkan informasi pengenalan diri sendiri saat ini di sini dengan segala
dimensinya: apa, siapa, mengapa, untuk apa, di mana, bagaimana, berapa?
Mendaftar berbagai aspek kekuatan (strengths)
dan kelemahan (weaknesses)
internal yang diketahui.
Selanjutnya teknik forecasting secara statistik biasanya digunakan untuk melihat
ekstapolasi kecenderungan data ke masa depan dalam situasi konstan seperti pada
masa lalu. Tetapi situasi tidak akan tetap sama karena adanya perubahan.
Perubahan-perubahan masa depan diantisipasi dengan berbagai teknik riset masa
depan.
Adalah usaha untuk memperkirakan situasi
lingkungan eksternal masa depan yang akan dihadapi. Tujuan riset
masa depan (future
research) adalah mengenali dan mempertimbangkan dampak dari kecenderungan
perkembangan faktor-faktor dalam ekonomi makro, bidang industri atau jasa, politik, perubahan sosial, teknologi, budaya dan gaya
hidup masyarakat, keamanan dan lain sebagainya, apakah positif ataukah negatif.
Juga diperkirakan situasi persaingan. Apa yang akan dikerjakan pemain dan pesaing
lama? Berapa banyak pemain dan pesaing baru akan terjun di lapangan (pasar)?
Dampak positif berarti peluang (opportunities) bagi pengembangan karya yang
perlu ditangkap dan dimanfaatkan. Dampak negatif berarti ancaman (threats), hambatan
atau kendala bagi kemajuan. Maka perlu diatasi.
Gabungan audit
situasi (internal)
dan riset
masa depan (eksternal)
yang dipadukan dengan melakukan metode Analisis SWOT menghasilkan asumsi-asumsi atau
pengandaian situasi atas berbagai faktor variabel. Data basis yang diperoleh di
sini seolah-olah siap memberi penjelasan pada setiap pertanyaan: mengapa.
Visi adalah proyeksi
gambaran diri pada masa depan dengan segala dimensinya berdasarkan data
realitas sekarang, dan berbagai kecenderungan baik internal maupun eksternal.
Visi bisa dikatakan impian berdasarkan kenyataan. Bukan gambaran yang
muluk-muluk tanpa dasar. Di sini ditampung data verbal mengenai nilai-nilai,
harapan dan aspirasi setelah paparan situasi sekarang dan kecenderungan masa depan.
Mau jadi apa dan bagaimana ke depan? Visi menjadi pengikat komunitas jika
merupakan visi bersama, yang dibentuk secara bersama-sama.
Untuk mewujudkan Visi kemudian secara terasering
(cascade) menurut kedudukan dalam sistem dilaksanakan penjabaran apa
yang hendak dicapai menjadi ketentuan tujuan, sasaran dan target yang terukur
dalam kurun waktu tertentu. Biasanya untuk perumusan tujuan, sasaran dan target
digunakan prinsip SMART: apakah pernyataan tujuan, sasaran, target sudah Spesifik-sistematik,
Measurable, Attainable, Realistic, dan Time-framed?
Perumusan policy atau kebijakan dasar dimaksudkan sebagai garis pedoman
mengenai apa yang boleh dilakukan dan apa yang tidak boleh dilakukan dalam
rangka pencapaian tujuan, sasaran, target. Ini memberi warna dasar pada semua
rencana usaha, misalnya orientasi pada kepuasan
konsumen yang
harus dipertimbangkan di dalam semua rencana strategi dan taktis.
Garis besar ketentuan mengenai bidang-bidang
utama mengenai pengembangan
bisnis dan
organisasi, pembaruan dan pengembangan
produk, strategi
persaingan dan
pemasaran, strategi keuangan, strategi investasi prasarana dan sarana, strategi produksi
dan strategi sumber daya manusia.
Perencanaan
yang dengan jelas merumuskan hal-hal berikut dikatakan sudah mempunyai potensi
keunggulan strategis:
·
Visi
·
Strategi
·
Taktik
·
Implementasi
·
Operasi
(Kenneth
Primozic, Edward Primozic dan Joe Leben (1991): Strategic Choices: Supremacy,
Survival or Sayonara. McGrawHill).
Pemikiran strategis
haruslah merupakan suatu daur berkesinambungan. Daur itu dimulai dengan
pembentukan visi organisasi, berlanjut dengan penentuan strategi (yaitu tujuan
dan garis besar usaha untuk mewujudkannya) yang menentukan bagaimana visi
digunakan untuk membimbing semua usaha dan karya organisi, kemudian dijabarkan
menjadi pelbagai taktik yang tepat dalam mengaplikasikan strategi, mengarah
pada langkah-langkah implementasi taktik serta tindakan operasional yang harus
dilaksanakan dari hari ke hari dalam organisasi. Tak ada tangga yang boleh
dilewatkan di dalam pemikiran dan perumusan semua itu di dalam daur perencanaan
yang berkesinambungan.
BAB III
PENUTUP
Perencanaan
strategis adalah proses manajerial yang meliputi pengembangan dan pemeliharaan suatu keserasian yang berlangsung terus
Antara sasaran-sasaran organisasi dengan sumber daya dan berbagai peluang yang
terdapat di lingkungannya. Tugas perencanaan strategis adalah merancang perusahaan sedemikian rupa,
agar selalu terdiri dari kegiatan usaha yang cukup sehat untuk mempertahankan
kelangsungan hidup perusahaan meskipun beberapa diantara kegiatan usahanya
mengalami kemerosotan yang parah.Perencanaan Strategi Menurut besarnya atau
segi ruang lingkup yaitu perencanaan makro, perencanaan meso dan perencanaan
mikro. Perencanaan makro adalah perencanaan
yang menetapkan kebijakan-kebijakan yang akan ditempuh, tujuan yang ingin dicapai
dan cara-cara mencapai tujuan itu pada tingkat nasional. Perencanaan meso adalah Kebijaksanaan
yang telah ditetapkan pada tingkat makro, kemudian dijabarkan kedalam
program-program yang bersekala kecil.Perencanaan mikro diartikan sebagai
perencanaan pada tingkat instituisional dan merupakan penjabran dari
perencanaan tingkat meso khususan dari lembaga mendapatkan perhatian,
namun tidak boleh bertentangan dengan apa yang telah ditetapkan dalam
perencanaan makro ataupun meso. Menurut tingkatnnya ada perencanaan strategis
dan perencanaan koordinatif. Menurut jangka waktunya ada tiga yaitu
perencanaan jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang. Jenis perencanaan
berdasarkan sifat ada lima yaitu strategic, manjerial, operasional, regional dan tata ruang. Unsur-unsur proses perencanaan
dalam propses perencanaan, kendati lingkup dan metodenya berbeda. Pertama ada audit situas
dengan memeriksa data prestasi beberapa masa lalu. Kedua ada riset masa
depan yang bertujuan untutk mengenali dan mempertimbangkan dampak dari
kecenderungan factor perkembangan apakah positif atau negative. Selanjutnya ada
asumsi-asumsi yang didapat dari gabungan audit situasi dan riset masa depan
yang dipadukan dengan melakukan metode analisis SWOT. Selanjutnya visi yang
menampung data verbal mengenai nilai, harapan, dan aspirasi
paparan situasi sekarang dan kecenderungan masa depan. Setelah itu ada Tujuan, sasaran dan target, policy atau kebijakan, rencana strategi, keunggulan strategis.
Didalam pemasaran
suatu produk diperlukan perencanaan yang strategis. Hal tersebut melalui suatu
proses yang berhubungan antara yang satu dengan yang lain. Untuk itu, dalam
strategi perencanaan dan proses pemasaran hendaknya direncanakan dengan
sebaik-baiknya dan dapat di realisasikan kedepannya jadi tidak hanya semata
perencanaannya saja.
DAFTAR PUSTAKA
Kotler,
Philip, dan Kevin Lane Keller. Manajemen
Pemasaran. Ed.5 jilid 1. Erlangga
Gitotsudarmo
Indriyo dan M.Com (Hons). Manajemen
Pemasaran. BPFE. Yogyakarta
Assauri
Sofjan.2010. Manajemen Pemasaran.
Jakarta
Play casino site online - Lucky Club
BalasHapusPlay online casino for free right now. Deposit money at online casino with real money luckyclub bonuses and top payouts for slots. Join Now! Rating: 7.2/10 · 18 votes